Cara isolasi mandiri Pasien Covid-19 Gejala Ringan

Respon tubuh tiap orang saat terinfeksi Covid-19 berbeda. Ada yang tanpa gejala,
gejala ringan, sedang bahkan berat sampai kritis. Berdasarkan gejala yang dialami
tindakan yang harus dilakukan berbeda. Apakah cukup isolasi mandiri atau harus ke
rumahsakit. Jadi tidak boleh sembarangan untuk tetap isolasi mandiri di rumah. 
Berikut rincian berdasarkan Kementerian Kesehatan pola perawatan pasien
berdasarkan gejala dan obat yang diperlukan.

1. Pasien Tanpa Gejala
- Pasien dengan frekuensi napas 12-20 kali per menit dengan saturasi di atas atau
sama dengan 95%. 
- Tempat perawatan di rumah atau fasilitas isolasi pemerintah 
- Obat atau suplemen yang diperlukan vitamin C, D dan zinc
- Lama perawatan 10 hari isolasi sejak terkonfirmasi positif

2. Pasien Dengan Gejala Ringan
Pasien gejala ringan seperti demam, batuk umumnya batuk kering ringan, kelelahan
ringan, anoreksia, sakit kepala, kehilangan indra penciuman (anosmia), kehilangan
indra pengecapan (ageusia), mialgia dan nyeri tulang, nyeri tenggorokan, pilek dan
bersin, mual, muntah, nyeri perut, diare, konjungtivitas (radang atau iritasi mata),
kemerahan pada kulit/perubahan warna pada jari-jari kaki, frekuensi napas 12-20 kali
per menit, saturasi lebih atau sama dengan 95% 
- Tempat perawatan isolasi mandiri di rumah bagi yang memenuhi persyaratan
- Obat atau suplemen yang diperlukan adalah oseltamivir atau  favipiravir, azitromisin,
vitamin C, D dan Zinc
- Lama perawatan 10 hari isolasi sejak timbul gejala + minimal 3 hari bebas gejala